Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) berbicara pentingnya kolaborasi membangun desa di Tanah Air. Menurutnya, desa adalah ujung tombak majunya pembangunan Indonesia.
Hal ini diungkapkan saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di hadapan ribuan Kepala Desa dan Perangkat Desa bersama Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) dan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS di Gelora Bung Karno.
“Membangun Indonesia tanpa membangun desa adalah omong kosong. Karenanya, komitmen kolektif dari puluhan ribu desa untuk bersatu, bekerja sama bahu membahu, adalah modal penting dan fundamental dalam membangun Indonesia. Sangatlah tepat jika semangat desa bersatu membangun Indonesia bisa diwujudkan bersama,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (19/3/2023).
Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan desa adalah unit pemerintahan terkecil yang langsung bersentuhan dengan kehidupan rakyat, sehingga menjadi ujung tombak pembangunan yang jadi tempat aspirasi rakyat digali, dihimpun, dikelola, dan disalurkan.
“Desa merupakan dinamisator dan akselerator pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Sekaligus menjadi parameter dan indikator kekuatan perekonomian nasional yang memberikan daya tahan dan daya tangkal, ketika kita dihadapkan pada berbagai ancaman krisis perekonomian,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan desa juga berperan sebagai stabilisator iklim politik. Isu-isu yang cenderung menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara, dapat direduksi dan diminimalisir oleh kesahajaan kehidupan sosial masyarakat desa.
“Desa merupakan sumber nilai-nilai kearifan lokal yang membentuk jati diri dan kepribadian bangsa. Di mana masih dapat dirasakan kehidupan masyarakat yang penuh dengan gotong royong, tepa selira, jiwa solidaritas dan semangat kebersamaan. Desa juga pilar utama kedaulatan pangan, dimana berbagai produk pertanian dihasilkan dan menjadi tumpuan bagi keberlangsungan kehidupan bangsa, dari generasi ke generasi,” urai Bamsoet.
Bamsoet pun mengapresiasi atas beberapa kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan desa selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Data Kementerian Keuangan mencatat jumlah desa dalam kategori ‘sangat tertinggal’ mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Dari 14.047 desa ‘sangat tertinggal’ pada tahun 2018, menjadi 4.365 desa pada tahun 2022. Sedangkan desa dengan kategori ‘tertinggal’ sebanyak 33.339 desa pada tahun 2018, turun menjadi 9.221 desa pada tahun 2022.
Catatan menggembirakan lainnya adalah dalam ranah kehidupan sosial politik, semakin banyak program desa yang diselenggarakan dalam kerangka membangun wawasan kebangsaan.
Misalnya, pencanangan program ‘Desa Pancasila’ atau ‘Desa Konstitusi’ yang diselenggarakan untuk membumikan nilai-nilai Pancasila, dan membangun masyarakat sadar Konstitusi di tingkat desa.
“Sampai hari ini tidak ada yang bisa mengalahkan kepemimpinan Presiden Jokowi. Tanpa beliau barangkali perhatian negara pemerintah ke desa amatlah minim. Mudah-mudahan ke depan perhatian pemerintah akan lebih besar lagi kepada desa-desa. Termasuk menyetujui usulan agar anggaran dana desa dinaikkan menjadi 10 persen dari APBN,” ungkapnya.
Sekedar informasi, gelaran Sosialisasi Empat Pilar MPR RI iniberhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Adapun rekor yang dipecahkan adalah ‘Penyelenggaraan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan Peserta Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Perangkat Desa Terbanyak’.
Adapun penyelenggaraan sosialisasi dalam rangka 9 Tahun Undang-undang Desa itu dilakukan bersama tiga organisasi penggerak pemerintahan desa, yaitu Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) dan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) dan diikuti oleh ribuan anggotanya
Pemberian rekor MURI ini melengkapi 4 Rekor MURI sebelumnya yang diterima Bamsoet. Pertama, Rekor MURI Penyelenggaraan Turnamen Catur Terbuka Piala Ketua DPR RI dengan Peserta Master Terbanyak di Dunia 2019. Kedua, Rekor MURI Penyelenggaraan Turnamen Catur dan Sosialisasi 4 Pilar MPR dengan pecatur terbanyak 2020.
Ketiga, Rekor MURI Kategori Sosialisasi 4 Pilar MPR RI kepada Komunitas Motor Terbanyak 2020 dan Keempat, Rekor MURI Penyelenggaraan Kejuaraan Tembak Reaksi Level III Sekaligus Sosialisasi 4 Pilar MPR RI dengan Peserta Terbanyak 2020.